Rencana yang sudah lama didiskusikan kawan2 biker08 untuk jelajah Malang bagian selatan, baru kali ini dapat diwujudkan. Sabtu 06 April 2019, seperti biasa kami kumpul di kantor Telkom Sawojajar, dari rencana 7 orang bengkak menjadi 12 orang terlibat pada jelajah offroad seputar kecamatan WAJAK (Tumpang-Poncokusumo-Wajak-Turen) kali ini. Kebetulan cuaca hari ini cerah sekali, kami berangkat menuju titik start ETAPE#1 di Rest Area Gubug Klakah Kecamatan Tumpang sekitar jam 6.30.
Track
offroad dimulai dari sebrang rest area Gubug Klakah, turun ke barat daya arah
jam 8. Track awal sangat menyenangkan, dengan landasan paving cukup rapi dengan
lebar jalan yang cukup, ditambah decline yang lumayan panjang yang diselingi
tanjakan2 kecil, di kanan kiri kami adalah kebun apel dan jeruk. Kami meluncur cukup
deras di jalur ini, hampir 40 km/jam, hal ini tentunya sangat menggairahkan
bagi umumnya gowesser. Disisi timur nampak Mahameru berdiri kokoh, yang
terlihat sangat jelas dari tempat kami pedalling, persis disisi kiri kami
terbentang jurang yang cukup panjang dan sangat dalam. Setelah menikmati little
enduro, kami masuk ke jalan setapak pematang kebun yang posisinya cukup tinggi
relatif terhadap tanah kebun, sehingga kalau tidak awas bisa jatuh lumayan
dalam, dan cukup banyak turunan curam. Karena member gowes cukup banyak maka kami
lebih sering melakukan regrouping karena ada yang tercecer di belakang.
Spesifikasi sepeda dan Jenis Ban sangat membantu di track dengan tingkat
kesulitan cukup tinggi, sedang faktor manusia adalah skill dan keberanian
individu yang paling menentukan kelancaran gowes, kenapa ini saya bahas karena
ada anggota baru yg pakai HT 29er, sehingga untuk track decline agak kesulitan,
ditambah masih newbie pada track offroad. Lepas dari track pematang kebun
tersebut kami disambut hutan pinus yang ditengahnya terbujur single track tanah
yang cukup padat, sehingga mendorong kami melakukan enduro kecil lagi sampai di
kawasan wisata Ledok Amprong. Dari sini kami menyusuri jalan setapak sepanjang
lereng2 yang ditanami Abasia, dimana dikiri kami cukup curam, sehingga kami
harus extra hati2. Di kira2 seperlima akhir etape, kami jumpa dengan sungai
yang airnya sangat jernih dengan sawah yang hampir menguning disekitarnya. Disini
bukan sepenuhnya gowes, tapi ada bagian contest memanggul sepeda, dan ETAPE
awal kami ini berakhir di lokasi wisata Sedaer River Tubing.
Total panjang track kurang lebih
7.6 km, menurut catatan Amazfit. Sekalian info utilitas Amazfit (bukan mo promo
lho), karena ini pengalaman penulis pertama pakai Amazfit, yang sebelumnya
mengandalkan Samsung S-Health, yang paling saya suka adalah record Heart Rate
yang mampu mencatat secara detail kerja jantung kita sepanjang gowes (tanpa
perlu additional peripheral), ditambah alert saat bpm mencapai maximal kekuatan
jantung kita, history beatrate jantung kita di resume menjadi 5 segment mulai
dari light sampai extreeme, kemudian ada juga resume slope dalam 3 area : decline,
flat dan incline, selebihnya fungsi smart watch standar, seperti alert aplikasi
sosmed, telepon, dan pemutar musik digabungkan dengan standar fungsi gps, oh ya…satu
lagi yang paling saya suka dari Amazfit adalah sensitifitas connect satelit dan
kemudahan download data peta digital, sehingga mudah kita pindahkan ke google
maps, sehingga bisa di share ke banyak goweser agar bisa menikmati track yang
sudah kami lakukan.
ETAPE#2, diawali dengan loading
dari Sedaer menuju ke desa Jajang, melewati desa Pandansari. Start di
ketinggian 1.040 dpl di desa Jajang, sekali lagi menyusuri single track
menukik. Pada etape ini sebenarnya lebih nyaman dibanding dengan track ETAPE#1,
namun disini banyak accident terjadi, diawali dengan rekan Mayur yang melaju
kencang pada track turunan berpasir, yang diawalnya dapat dilalui dengan mulus,
namun menjelang berhenti setelah melakukan dropped kecil, sepeda terbalik karena
pengereman, sampai2 sadel sepeda terbang menjauh dari lokasi jatuhnya rider, Alkhamdulillah
hanya cedera kecil di engkel. Kemudian saat melalui single track di pinggir
kali kecil, 3 orang terperosok ke sungai, bahkan ada yang sampai 2x di tempat
yang berdekatan….nasib.
Pada rute ini kami banyak
berpapasan dengan truck pasir, karena area gowes berada disekitar daerah
penambangan pasir. Ada juga moment riding menyeberang sungai yg cukup lebar, sayang
disini sungainya keruh tidak seperti sungai-sungai yang berada dialiran Das Brantas
pada rute Cangar-CobanTalun, dimana airnya sangat bening karena berasal dari
sumber yang tidak jauh lokasinya. Setelah menempung jarak hampir 20km, tepat
saat berkumandang adzan Dhuhur sampailah kami di titik finish masjid Tiban
Turen. Saya walaupun Original Arema, baru sekalinya ini visit masjid Tiban, bangunannya
sangat megah penuh dengan ukiran gipsum yang tentunya memerlukan ketelatenan
yang sangat tinggi dalam proses pembangunan dan pengecatan. Setelah berkeliling
didalam komplek masjid, kami beristirahat sejenak sambil menunggu rekan2 yang
upload sepeda ke pickup yang akan membawa kami ke lokasi start etape berikutnya
di dusun Sarirejo.
Kami dibawa pickup menuju titik
start ETAPE#3, kearah desa Sumber Putih – Desa Tambak Rejo untuk menuju dusun
Sarirejo. Ditengah perjalanan, kami mampir ISHOMA di pasar Bringin untuk makan
siang dan sekaligus sholat Dhuhur. Setelah hampir satu jam perjalanan loading,
sampailah kami dititik start, gowes dimulai dengan memunggungi gunung Semeru, tidak
jauh dari titik start kami berhenti sejenak untuk menyapa puncak Semeru, namun
karena cuaca agak mendung, kami tidak bisa menyaksikan senyum dari puncak
Semeru, yang konon sangat indah dilihat dari sisi ini.
Track pada ETAPE#3 ini sangat
memanjakan kami, menuruni single track yang diselang seling kebun dan hutan
pinus, dengan hampir tanpa tanjakan, sehingga kami bisa melaju cukup kencang dengan
kecepatan 27 km/h, namun sekali lagi beberapa kali berhenti untuk regrouping
karena 29er cukup sulit dikendalikan saat enduro. Yang pasti track penutup ini
pas banget, untuk dapat memuaskan kami dengan jalur turunan yang cukup panjang kurang
lebih 8km dengan tanah padat anti slip meski dengan ban standar MTB. Akhirnya kami
semua finish di lokasi wisata Winong dekat BoonPring.
Alhamdulillah, kegiatan gowes
kali ini berjalan dengan lancar, cuaca baik tanpa diganggu guyuran hujan, semua
selamat sampai garis finish, dan saya sampai rumah sekitar waktu magrib. Sekian
sobat cerita gowes kali ini, semoga share ini bisa menjadi referensi sobat
gowes yang ingin melakukan hal yang sama.
0 comments:
Post a Comment