Gowes kali ini adalah gowes remedy dari yang sudah kami
lakukan pada November 2017 lalu. Saat itu tracking kita kebablasan karena
keenakan speed di turunan coban rondo, sehingga gak sempat lihat belokan arah
Coban Tengah, tahu2 sudah sampai Coban Rondo. Nah kali ini saya coba sekali
lagi dengan rute yang sama, start dari Perumahan Panderman Hills, juga dengan
partner yang sama mas David, menyisir lereng Panderman sebelah utara.
Berangkat dari Kantor Telkom Batu, Sabtu 16 Maret 2019, jam
06.45. Siksaan awal adalah mendaki jalanan perumahan Panderman Hills yang
lumayan extreme, disini saya sempat terhenti 2x, bukan karena faktor kaki atau
nafas, tapi karena alarm Heart Rate menunjuk angka 170 bpm, jangan sampai
maunya do training tapi malah colapse. Keluar perumahan Panderman Hills,
mulailah track offroad pertama, sepanjang kira-kira 2.7 km adalah single track
yang teramat licin dikarenakan turun hujan semalam, ditambah banyak rel bekas
roda motor ataupun jalan air. Mungkin seperempat bagiannya saya lalui dengan
menuntun sepeda, karena tidak memungkinkan untuk mengendarai sepeda pada
kondisi track seperti itu.
Selesai dengan 2.7 km, dan setelah melewati perkampungan,
sampailah di jalan akses menuju lokasi parkir bagi para pecinta alam yg ingin
berkemah di Puncak Panderman. Saya potong jalan, menuju offroad etape dua.
Masih single track dengan kondisi tanah licin, pada tahap ini banyak sekali
persimpangan jalan yang susah untuk diingat meskipun sudah pernah saya lalui
sebelumnya, disini GPS cukup membantu untuk menentukan pilihan arah yang akan diambil,
namun sialnya banyak jalan setapak
yang dibuat khusus menuju lokasi pertanian, dan jika kita terperangkap di jalur
ini maka apes-lah kita, dan saya terperangkap 2x dijalur tersebut…alaa mak.
Setelah menempuh jarak sekitar 6 km, sampailah saya di gerbang masuk Coban
Tengah yang kondisinya sangat memprihatinkan
karena tidak terawat, oh ya…pada tahap ini terdapat track mengelilingi
jurang yang cukup panjang, yang hampir sama dengan track lembah seribu. Dari sini tak nampak air
terjun-nya, sudah kepalang tanggung dan kami tidak ingin melewatkan untuk
menyaksikan penampakan Coban Tengah, maka sepeda kami sembunyikan di
semak-semak, dan kami susuri sungai sepanjang kurang lebih 650 meter, maka
sampailah saya di lokasi air terjun alias coban. Air Terjun Coban Tengah tidak
terlalu besar debit airnya, namun ditumpahkan dari jarak yang cukup tinggi. Di
sekitar lokasi air terjun terdapat TOILET yang kondisinya memprihatinkan,
mungkin dulunya banyak pengunjung, namun karena kondisi medan yang sulit untuk
menjangkaunya, sehingga tidak lagi banyak yang meminatinya, namun masih ada
saja yang kesana meskipun tidak banyak, hal ini dapat dilihat dari adanya
pemampasan segar ranting2 sepanjang jalan setapak menuju ke sana. Bagi peminat
Coban Tengah yang tidak mau report, dapat menjangkaunya melalui akses jalan menuju
Coban Rondo, disini terdapat petunjuk arah
yang mudah diikuti.
Mendung tebal
mulai menyelimuti langit diatas Coban Tengah, dan saya pun segera berkemas
untuk meninggalkan lokasi menuju titik finish di Kantor Telkom Batu melewati
jalur utama. Ada hal menarik dari catatan Amazfit saya, saat berpacu di jalan
aspal dari Patung Sapi Pujon menuju
titik finish, dengan kecepatan maximum 49 km/jam, ternyata Heart Rate saya
mencapai angka tertinggi 190 bpm. Ternyata degup jantung tercepat tidak terjadi
pada saat kita mengerahkan seluruh tenaga saat melahap tanjakan extreme, namun
malah terjadi saat melaju pada decline track dengan kecepatan tinggi, seperti
yang pernah saya baca bahwa olahragawan dengan degup jantung tercepat adalah
pembalap MOTO GP.
Ringkasan
Gowes kali ini adalah, total jarak tempuh adalah 29.69 km; min/max altitude 885
dpl/ 1.561 dpl; slope sepanjang rute gowes : uphill = 65%, flat = 19%, downhill
= 16% ; waktu tempuh 6 jam 24 menit, catatan waktu ini sudah termasuk tracking
menyusur sungai menuju Air terjun dan istirahat di lokasi air terjun. Oh ya,
bagi yang tidak senang bike hiking dan prefer enduro, maka rute bisa dibalik,
dari coban rondo menuju panderman hills.
Demikian "story telling" (he3x...kayak lomba anak SMP) yang bisa kita bagi pada sobat gowes kali ini, semoga bisa
menjadi referensi bagi yang tertarik untuk visiting Coban Tengah dan bike
hiking tuk explore lereng Panderman, dan akhirnya Salam 2rodaMTB.
0 comments:
Post a Comment