Awal November 2019, Malang sudah benar-benar masuk musim penghujan. Dan menyambut musim hujan kali ini saya mencoba mengulang track Lembah Seribu yang sudah pernah saya explore pada Januari lalu. Namun kali ini PlanRoute adalah turun di Coban Talun, tidak di desa wisata Kungkuk seperti yang sudah pernah saya sebelumnya. Rombongan gowes kali ini, saya bersama rekan komunitas gowes “ORONG2”, total kami bertujuh saya pak We, mas Boiy, nDan Mayur, mas David, pak Anang, pak Hari dan mas Abdillah. Start dimulai dari Masjid Jami’ Darussalam ds. Pandesari Pujon.
Kayuhan pertama diawali kurang lebih jam 08.00, cuaca mendung dan berkabut. Kami menyusuri jalan asphalt halus yang di beberapa bagian sedang dilakukan perbaikan, sepanjang kurang lebih 2.5 km dengan ascent yang lumayan terjal, yang dengan cepat mendorong bpm jantung saya naik sampai ke level 140an, sampai akhirnya berhenti sejenak di pohon Ringin Kembar. Disini kabut sangat tebal, jarak pandang kurang lebih hanya 20m, kami lanjut melalui track makadam dan jalan tanah yang terus menanjak. Guyuran air hujan yang baru 1-2 hari saja sudah menyebabkan jalan licin dan berlumpur, dan di beberapa bagian ada genangan air, maka semakin banyak belanja energy yang kami lakukan untuk menaklukan medan ini dibanding saat kondisi kering. Bad news-nya adalah pemandangan indah disebelah kanan kami yang dikenal dengan istilah lembah seribu tak nampak sedikitpun, sedangkan good news-nya adalah suasana bersepeda lain dari pada yang lain, seperti di negri atas awan, dan belum pernah pengalaman gowes seperti ini, sehingga menambah sensasi yang luar biasa. Extra hati2 harus terus dilakukan mengingat ada lembah yang sangat dalam disebelah kanan kami yang tidak nampak karena tertutup kabut, yang jika tak waspada bisa....
Setelah melalui track sulit; berlumpur, terhalang semak dan pohon tumbang, jalan nge-rel bekas motor trail, tanjakan terjal yang tidak memungkinkan di gowes, akhirnya sampailah kami di Bukit Cinta Calindra Area Wisata Coban Talun. Hamparan kebun bunga yang luas dikelilingi hutan pinus yang berjajar rapi dengan jarak antara yang sepadan nampak sangat indah menentramkan batin, yang mampu segera mengobati rasa lelah akibat gowes selama kurang lebih 4 jam dengan jarak tempuh 14km.
Karena kepulangan kami ke Malang direncanakan untuk tetap gowes, maka sebelum turun melahap track asphalt jalan raya utama Batu-Malang, sepeda kami cuci di kali sekitar area wisata Coban talun, agar lumpur kering tidak menghalangi loncer-nya hub dan bottom bracket sepeda kami.
Bumi arema kaya akan area wisata gowes dengan berbagai jenis track-nya, yang cocok untuk peng-gowes mulai kelas goweser pemula, goweser wisata sampai athlete downhill, so mari kita terus galak-kan minat bersepeda baik untuk wisata, kesehatan, maupun sport sebagai obat bahagia yang paling mudah dan murah dibeli, dan jangan bosan untuk terus explore track baru yang belum pernah dijejaki sebelumnya.
Akhirnya Salam 2rodaMTB.
kereeen...
ReplyDelete