Pada kesempatan kali ini, saya
berbagi kisah petualangan Kaki Semeru jilid 2,...ya karena sebelumnya kami
pernah melakukannya pada April 2019 silam. Team kecil 6 orang dari komunitas
gowes biker08 dan CADbikers bergabung, acara kali ini termasuk mendadak, dari
omong2 kopi lepas Ashar, kami bersepakat pada Sabtu 16 November 2019, karena
juga pada tanggal itu mas Wahyu Malang Selatan ada waktu kosong untuk kita.
Kami bertiga; saya pak We, mas
Insan, dan kang Fuad loading sepeda di depan ponpes Al-Hikam, sementara 3
lainnya Pace, kang Besoet n David menunggu di kantor Telkom Sawojajar. All
bikes had loaded, segera mobil L-300 hitam andalan mas Wahyu meluncur ke arah
Dampit, tepatnya di desa Taman Satriyan, dusun mBopong. Sampai di titik start etape_1
kira2 jam 08.00, dan
kayuhan pertama tepat jam 08.18, menuju titik finish di
BoonPring Turen. Etape_1 ini berjarak kurang lebih 17 km, dengan jenis medan
yang lumayan berat n extreem, karena banyak tanjakan dan turunan curam. Kondisi
cuaca panas dan hari sebelumnya tidak turun hujan, sehingga banyak track
berdebu yang cukup mengganggu hidung dan mata kami. Dari titik start sampai
Taman Hutan Pinus Semeru (HPS), track nya sangat menantang, turunan curam
berkelok-kelok, yang kalau rem belakang ditekan sepeda tetap meluncur kebawah,
sedangkan jika rem depan ditekan dapat dipastikan sepeda berikut rider-nya akan
“nJungkel” atau terbalik, dibutuhkan skill dan keberanian yang cukup untuk
bermain disini. Ada sepenggal jalan tanah rata yang menurun dengan dropped-off
alami yang bisa membuat sepeda kami terbang. Dengan sedikit “kenekatan” saya
nikmati sepenggal track ini dengan konsentrasi penuh sehingga bisa larut dalam
sensasi “drop n jump” yang “very-very excited”,
alhamdulillah kami semua selamat dan lolos dari track ini. Setelah melalui
jalan menukik tajam dan menyeberangi sungai kering yang cukup besar, sampailah
kami di area Taman Hutan Pinus Semeru. Suasana sejuk, segar, tentram langsung
merasuk sekujur tubuh, seolah mampu men-trigger energy baru kedalam tubuh kami.
Disini tergelar jalan tanah padat menurun cukup panjang, yang mampu menggoda
siapapun untuk memacu sepedanya dengan sekuat tenaga...malang tak dapat
ditolak, saat roda sepeda melibas gundukan dan terbang, grip jari-jemari kiri kang
Fuad lepas dari handlebar karena tekanan akibat mendaratnya roda sepeda di
tanah, jatuhpun tak dapat dihindari. Pada moment seperti ini barulah terasa
bahwa Safety Outware sangatlah penting saat bersepeda AM, (Helmet, Knee/elbow
protectors, gloves, Shoes), termasuk kacamata sport untuk bisa melindungi mata
kita dari debu yang beterbangan, dan alhamdulillah kang Fuad sudah well
prepared. Bersyukur kami masih “full team” untuk menuntaskan petualangan kali
ini.
Dengan bantuan portable stove
yang dibawa mas Wahyu, Kami bisa menikmati sedapnya kopi semeru yang kami beli
dari petani dusun mBopong sambil beristirahat di sekitaran taman wisata
BoonPring. Etape_2, adalah etape remidy karena sebelumnya sudah pernah kami
lakukan, hanya saja sekarang titik startnya diatas titik start sebelumnya,
sedikit agak susah karena harus “menuntun” sepeda keatas bukit. Rute ini kita
sebut rute “BAHAGIA” karena tracknya menurun lurus disela-sela pohon pinus,
sehingga kita bisa menikmati putaran roda sepeda tanpa harus mengayuh di
tengah-tengah hutan pinus yang sejuk, yang berakhir di area Wisata Winong.
Sampai dengan akhir etape_2 waktu
menunjukkan jam ± 13.30, waktunya ishoma, kami makan siang dan sholat di
sekitar pasar desa Bringin. Dilanjut menuju titik start etape_3 via jalan utama
menuju dusun Duwet Krajan, yang kurang lebih berjarak 11 km dari pasar Tumpang.
Kurang lebih jam 15.00, kami memulai kayuhan sepeda. Track awal disuguhi oleh
pemandangan hutan yang disebelah kiri kami adalah jurang yang sangat dalam,
jalan setapak yang kami lalui sangat sempit, meleset sedikit bisa jatuh di
kedalaman, saya pribadi tidak merekomendasikan rute ini saat musin penghujan, “take
much risk”. Kalau ada track Bromo 5cm, maka saya namakan rute ini “Duwet 3cm”. Setelah
menikmati jalan setapak ditengah hutan, kami keluar ke jalan raya Benjor,
meng-asphalt turunan sepanjang kurang lebih 4km, sebelum masuk ke areal ladang
dan persawahan, menyusuri pinggiran kali. Dan setelah memasuki perkampungan,
kami kembali meng-asphalt di Jalan Wisnuwardhana, melewati Candi Jago dan Mobil
Pickup kami sudah menunggu di pasar Tumpang. Overall track ini adalah “Track
Rekreasi”, karena tidak ditemukan sama sekali bumpy path di descent, yang
memungkinkan melakukan drop atau jump, hanya diperlukan konsentrasi dan extra
hati2 pada jalan setapak yang sempit sepanjang jurang yang dalam.
Demikian sahabat gowes sharing experience kali ini, semoga bermanfaat dan bisa menjadi referensi bagi yang belum pernah mencoba track ini.
Salam 2rodaMTB
Pak Weko, boleh minta no hpnya ? Kepingin ikut gowes bagaimana caranya ?
ReplyDeleteKalau saya di 08112010866....kalau untuk track ini saya belum hafal banget, langsung aja dengan mas Wahyu Malang Selatan...085648558999, bilang info dari p.Weko Telkom
ReplyDelete