Sabtu 31 Desember, cuaca mendung dengan
suhu sekitar 21 derajad Celcius, the last day of year 2016. Berdua, saya dan om
Ivan Nisyar (mas boy) mewujudkan rencana menaklukkan tantangan yang saya kira
belum pernah dilakukan goweser malang raya, kalaupun ada mungkin hanya sedikit
yang melakukan. Sebetulnya kami sudah berusaha mengajak anggota biker08 yang
lain untuk gabung, namun semuanya said “ thank you, not for now and not for
this track”, kita menyadari bahwa rute ini agak sedikit gila untuk dijalani.
Jam 06.30 tepat saya dah nyampe di depan
Taman Krida Budaya, dan ternyata mas boy udah nyampe duluan. Tanpa basa-basi, langsung
kita berangkat lewat jalan Candi Panggung, komplek Arhanud, jalan raya Tawang
Argo, sebelum pertigaan ke Selecta kita potong kompas lewat jalan Imam Bonjol,
muncul di Jalan Bukit berbunga persis didepan Masjid Al-Muttaqin, terus
menyusuri jalan aspal menuju Cangar.
Start kita awali pada elevasi 488m dpl
menuju ke level 1.746m dpl. Setelah 9km kita break pertama dengan waktu tempuh
sekitar 30 menit, 9km berikutnya kita lakukan break kedua, kira-kira 100 meter
setelah Hotel Purnama Batu. Disini kita ketemu dengan 4 orang goweser dari
Batu, yang salah satunya sudah cukup senior (sepuh), luar biasa. Berlanjut,
kita susur jalan aspal yang terus menanjak tiada turunan sama sekali, butuh
mental yang kuat untuk bisa berlanjut. Pada km 26, kita berhenti di sebuah
warung untuk seteguk teh panas, malang tak dapat ditolak disitulah pines nakal
menancap ban depan saya, begitu dicabut “Ceeessssss,....alah mak”, yang
terpikir diotak : “bagaimana aku pulang nih”....untunglah mas boy ternyata bawa
ban cadangan.
Setelah minum segelas teh panas dan pisang
rebus yang dibawa mas boy, kita bongkar ban sepeda dengan bantuan 2 sendok
pinjaman pemilik warung. Setelah semuanya beres, dan kita bersiap berangkat,
ternyata 4 goweser Batu malah balik turun “wis gak kuwat mas”..., kita
lanjutkan sampai km 31 ARBORETUM, disini kita istirahat agak lama karena kaki mas boy terasa agak sakit.
Setelah cukup istirahat kita lanjut sampai dengan km 33 tepatnya di tempat
budidaya jamur, disini kita foto2 sebentar, langsung lanjut tahap OFF-ROAD,
Di phase ini, kita adalah BLIND BIKER,
karena kita buta sama sekali rute off road ini, dengan bermodal nekad dan
google map ditangan, mungkin rekan goweser ada yang belum tahu bahwa google map
bisa bekerja secara off-line, tanpa bantuan koneksi internet, namun sebelumnya
map harus kita download terlebuih dahulu, oh yaa...satu lagi selain nekad dan
google map, bantuan informasi rute dari setiap petani yang kita jumpai sangat
membantu, meskipun 2 kali kita mengalami salah jalur dan harus balik cukup
jauh.
Sampai dengan Arboretum, track yang kita
lalui hanya sulit diawal saja, sekitar 50an meter, yang terpaksa harus turun
sepeda, karena jalannya sangat licin, berupa tanah yang levelnya tidak
beraturan, bahkan terdengar suara “GEDABUUG”, ohh ternyata mas boy jatuh
terduduk. Setelah sekitar 200an meter, gantian saya yang terpelanting, sepeda
lari ke kiri, sayanya yang ke kanan, kaki sedikit memar, tapi no problemo.
Sampai Arboretum kita masuk melalui pagar kawat berduri yang terbuka. Sumur air
brantaslah yang langsung kita tuju, disana cuman kita berdua saja, sehingga
puas merendam kaki yang sudah sangat letih. Disinilah asal muasal aliran kali
brantas berasal, meskipun sekarang sudah sangat kecil debit airnya.
Setelah puas menikmati kesegaran air sumber
brantas, maka perjalanan kita lanjutkan ke coban Talun. Sepanjang perjalanan
ini, sejauh mata memandang hamparan kebun dan hutan terpampang didepan kita,
pemandangan yang sangat menawan dan membuat kita merasa segar. Lengkap sudah
medan yang kita lalui, mulai pematang kebun sawi, wortel dan kentang, ditengah
hutan pinus, tanah liat licin dan curam, jalan makadam dengan batu yang sangat
tidak beraturan dan tajam, 3 kali menyeberang sungai, tak jarang sepeda harus
dituntun, bahkan dipanggul. Meskipun medan yang begitu sulit, gowes tetap
enjoy, sampai kita tiba di Coban Talun. Luar biasa hari itu, manusia begitu
banyaknya di area wisata ini, ada yang just visit ada pula yang camp, karena
disana tersedia Camp Ground yang cukup luas, bahkan menurut cerita ibu2 penjual
jajanan, pernah ada sekitar 3.000 orang camp dalam waktu yang bersamaan.
Karena waktu sudah semakin sore, saat itu sekitar jam 14.30,
maka kita putuskan untuk segera balik. Kita tetap ambil jalan off-road, sampai
taman rekreasi Selecta. Dari situ kita lanjutkan melalui jalan raya sampai
dirumah masing-masing. Nyampai rumah sekitar pukul 15.30, check aplikasi S-health menunjukkan,
workout time yang kita jalani lebih dari 10 jam dengan jarak tempuh mencapai 73
Km. Ternyata Kami BISA....Itulah cerita yang bisa kita bagi kali ini, mudah2an
gowes selanjutnya bisa kita share lagi, see yaa...
Salam 2rodaMTB
mantap banget ulasan & track map nya,terima kasih
ReplyDelete