Tuesday, October 30, 2018

Gowes Taman Safari

Pagi hari yang cerah, Sabtu 27 Oktober 2018, jam 06.05, kami ber-tujuh (sementara 2 anggota sdh menunggu di lokasi start) bersiap loading sepeda untuk jelajah Songsong - Wonosari Tea Plantation - Taman Safari Prigen. Sekitar 7.30 waktu Songsong bike tracking diawali di ketinggian 633 m dpl menyusur jalan aspal mulus sampai wisata kebun teh wonosari pada ketinggian 900 an meter dpl, dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Pada tahap ini kami bertemu dengan rombongan gowes RB dalam jumlah banyak, dan tak sedikit dari mereka adalah kaum hawa. Sampai disini etape awal dilalui dengan mulus dengan interval di warung tradisional dekat kolam renang, dengan seruput teh Rolas yang diseduh dengan air dari mata air wonosari yang membuat cita rasa teh menjadi sempurna. 


Etape berikutnya adalah bike Off Road, dengan menyusur jalan kebun yang biasanya dilalui truck pengangkut daun teh hasil petik. Sejauh mata memandang hamparan tanaman teh yang begitu indah menyejukkan mata dengan latar belakang Gunung Arjuna menjualang di sebelah barat. Tak mau melewatkan moment yang indah ini, tanpa dikomando masing2 berhenti untuk berpose cetak digital dari HP-nya mbah Soet, karena selain HP-nya mbah Soet paling bagus, yang punya HP sangat ringan tangan untuk ambil gambar, meskipun diakhir sesi photo selalu minta foto sendiri (Ha33x…). Setelah melalui jalan berbatu dan berdebu yang membelah kebun teh yang terhampar di lahan seluas lebih dari 1.100 ha, tak lama kemudian kami pun melewati Pos Afdeling Gebug Lor. Rute berlanjut dengan hutan kecil, ladang kopi yang kondisinya kurang bagus karena hujan yang tak kunjung datang membasahi. Ditengah ladang yang kering kerontang roda sepeda mbah No tiba2 kempis, dengan sigap David anggota biker08 paling muda segera menukarnya dengan ban dalam baru. Sejurus kemudian saya berdua dengan p.Mar anggota paling senior yang terhenti cukup lama karena mengalami kram paha datang menghampiri rombongan yang sudah lebih dahulu. Sambil beristirahat kami nikmati snack bekal kami dan sebatang cigarette kretek mild. Tak lama kemudian kami susuri aspal pendek untuk kemudian masuk lagi jalur offroad, namun sebelum itu p.Mar mengalami kram yang cukup parah, sementar rombongan sudah melanjutkan perjalanan. Kami berdua terpaksa istirahat di teras rumah penduduk, sambil saya cari es batu untuk kompres, ibu pemilik rumah yang baik hati itu datang membawa teko plastic berisi teh panas dengan 2 gelas kosong. Tahapan ini diakhiri di hutan pinus yang teduh, dan disini kita beristirahat cukup lama, melepas Lelah sambil cetak gambar digital yang tidak ada putusnya seperti lembar seluloid jaman baheula.



Etape berikutnya adalah mengelilingi areal taman safari dengan menyusuri pinggir pagar pembatas area Taman Safari Indonesia II. Sepanjang rute ini didominasi oleh hutan tanaman pinus produktif yang nampak disana sini terdapat kaleng sadapan yang menempel dipohon. Track offroad ini berakhir di samping pintu masuk ticketing Taman Safari. Selanjutnya roda sepeda dimanja oleh jalan aspal mulus yang menukik dari ketinggian 750-an meter dpl menuju 265 m dpl, kami berpacu dengan nyali untuk menaklukkan decline track tersebut dengan speed mencapai 72 km/jam dan berakhir di resto Kemangi yang terletak disamping pintu masuk utama Taman Safari.



Setelah sekitar 5 jam gowes dengan jarak tempuh 28.3 km, kami akhiri dengan santap siang bersama, sebelumnya tentu bersih2 badan terlebih dahulu, dan menunaikan sholat dhuhur. Rasa penat yang masih menempel kuat di otot, dan rasa sakit yang masih membekas akibat kram, terbayar lunas dengan experience sepanjang perjalanan, dan senda gurau ala biker08. Terima kasih nDan Mayur, den Hugup, Pace, mBah Soet, David, mBah No, pak Mar, mas Fuad, juga 2 driver kami lik Huri dan mas Arif. Demikian sobat gowes, cerita yang bisa kita bagi kali ini, salam 2rodaMTB.




It's a Simple Words Means Alots

It’s a simple words, means alots. Kalimat penyemangat, yang dapat menginspirasi, santapan qolbu, datangnya bisa dari mana saja, dari tukang sayur sampai orang besar, dari obrolan warung kopi sampai seminar di hotel bintang, dari yang paling sederhana sampai teori management yang paling rumit.

Orang biasa kayak kita ini, ehh…maaf, maksudku kayak saya ini, perlu referensi atau panutan, karena belum mampu menelorkan teori atau menginspirasi orang lain. Referensi itu bisa berupa nasihat, suatu hal yang bisa menginspirasi kita, sehingga mampu men-triger kita untuk melakukan hal-hal yang baik, dan bahkan cenderung kreatif dan produktif. Seperti halnya minggu lalu, di televisi ada obrolan BOB Sadino, yang temanya mungkin sangat remeh, namun dibaliknya ada pelajaran yang bagi orang biasa kayak saya ini menjadi suatu energy daya dorong terhadap pikir dan asa.

Banyak orang terbelenggu daya pikirnya, hilang daya khayalnya, dikarenakan oleh diri mereka sendiri. Seorang piyayi atau kawula ningrat, tentunya akan sangat berat kalau harus bepergian naik becak, meskipun secara material dia tidak mampu, dia lebih memilih naik taksi, meskipun mungkin ongkos taksinya akan menyita biaya belanja satu hari. Seorang sarjana, hampir pasti malu jika menjalani profesi loper koran, meskipun dia pada saat itu menyandang gelar “pengangguran”. Banyak orang menghargai diri mereka terlalu tinggi, sehingga menganggap banyak hal produktif yang dapat dilakukan hanya pantas dilakukan oleh orang tertentu dan bukan oleh mereka, akhirnya hanya “Nol Besar” yang mereka peroleh. Mereka tidak sadar bahwa untuk menjadi “BISA” diperlukan belajar, dan belajar bisa dimulai dari “MENCOBA”, mencoba hal-hal kecil, mencoba hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang yang berada “di bawah strata mereka”.

Di dalam kehidupan ini tidak ada “kesuksesan yang terus menerus”, kita harus yakin dengan teori ini, dan sebaliknya juga berlaku bahwa tidak ada dalam kehidupan ini, “kegagalan yang terus menerus”, pasti ada selang-selingnya, diantara sukses ada gagal, dan sebaliknya diantara gagal pasti ada sukses. Maka kita harus yakin dengan kegagalan kita, gagal adalah a step among the long journey, yang bisa terjadi di depan, di belakang, maupun ditengah, dan most of them, happen in the beginning. Terkadang terbersit dalam pikir kebanyakan orang, bahwa seseorang kaya karena beruntung dilahirkan dari bapak yang kaya, bahwa seseorang menjadi berkuasa karena beruntung merupakan anak raja, dan seterusnya dan seterusnya. Apabila kita berpikir dengan logika begini, maka sama halnya dengan kita mengatakan “Tuhan Maha Tidak Adil”, menjadikan sekelompok tertentu menjadi kaya, pandai, bekuasa, sementara sebagian yang lain menjadi miskin, bodoh dan tertindas. Padahal dalam do’a kita senantiasa mengatakan Tuhan Maha Adil, pengingkaran macam apa ini?.

Semua yang terjadi di dunia ini hanyalah obyek atau akibat, sedangkan subyeknya apa?, ya kita-kita inilah subyek atas segala sesuatu yang terjadi, ndhak ada yang namanya ”take it for granted”, semua ada biayanya, yakni ikhtiar kita. Kita perlu leveraging dalam berusaha, daya ungkit itu perlu kala kita gagal, agar semangat kita yang mulai redup kala kegagalan menghampiri dapat menyala kembali. Sekali lagi, sebelum sampai pada puncak keberhasilan, gunung kegagalan harus didaki terlebih dahulu, nah disinilah leveraging itu, bisa dari mana saja sumbernya, namun yang pasti, maknanya adalah, bagaimana kita benar-benar menyadari keberadaan ”Gunung Kegagalan” itu, sehingga kala menjumpainya, dengan cueknya terus kita daki untuk sampai pada puncak keberhasilan.

Satu lagi yang perlu kita maknai adalah, semakin besar kita berharap atau semakin besar yang kita harap, maka semakin besar pula kekecewaan kala harapan tak tergapai, agar kita tidak kecewa maka jangan berharap. He3x...setuju nggak?, perlu perenungan yang dalam. Diatas kita sudah yakin, bahwa semuanya adalah akibat, maka mengalir sajalah segala sesuatunya. Jangan jadikan harapanmu menjadi dewa yang kau puja, namun jadikanlah rencanamu menjadi haluan untuk mencapai keberhasilan. Lebih-lebih, jangan pernah menjadikan sukses sebagai tolok ukur keberhasilan, karena sukses tidak pernah terdefinisikan secara sama.

So, kerjakan selagi sempat, karena sebentar lagi kamu akan sibuk; kerjakan selagi mampu, karena sebentar lagi kamu tidak kuat lagi; kerjakan selagi ada, karena sebentar lagi kamu tidak punya. Semoga Tuhan meridhoi ikhitiar kita, dan semoga Tuhan memudahkan segala urusan kita...Amin

Surabaya, 28 September 2010

Maunya Lebih

Dalam kesadaranku & tidurku
Selalu ada hasrat yang tak terkendali
Ingin yang melebihi butuhku
Mau yang melompat dibatas perluku
Logika rasio selalu mendukung
Kata batinku selalu bimbang
Antara pantas, mendesak ataupun tamak

Apa yang hendak kau cari
Siapa yang kan engkau cukupi
Hanya memuaskan egomu kah
Kan hendak mencari keakuanmu
Alasan menafkahi anak istrimu
Membantu saudaramu yang tak mampu
Ataukah hasrat mulia mengangkat derajad
para fakir miskin, anak yatim dan janda para syuhada

Kurenungkan dalam keheninganku
Kutimbang dengan kebeningan batin
Kusaring lewat jaring halus kalbuku
Obsesiku telah melampaui asupan lahir
Juga lewat jauh diatas kedamaian batin
Logikaku tak mampu membaca gejala
Akalku sering salah menterjemahkan

Hati dan rasio sering tak sepaham
Masing2 berjalan dengan standarnya
Mata batin seringkali lebih awas
Namun logikamu jangan kau tinggalkan
Manusia arif yang tahu benar
Kapan menurut kata hati
Kapan berpikir dengan akal
Namun sulit dilakukan

Maka berlatihlah menjadi bijak
Insya Allah Tuhan menuntun langkah kita
Amin

26 Mei 2009, jam 21.10 wita, diatas awang2 pulau Kalimantan

Bekerja or Berkarir

Bekerja atau Berkarir
Maknanya bisa sama bisa tidak
Bekerja atau Berkarir
Bedanya bisa tipis bisa sangat berbeda

Akan sama maknanya apabila
Jabatan tidak kunjung melambung
Akan beda maknanya apabila
Pangkat terus meningkat

Namun semuanya bergantung
Dari sisi mana kita melihat
Dari cara pandang mana kita gunakan
Dari konsep mana yang kita pikirkan

Menjadi susah membedakan
Antara idealisme dan bodoh
Idealisme sering tidak membuahkan karir
Bodoh jelas membuat kita tetap ditempat
Terkadang malah sebaliknya
Bodoh berbuah karir dengan sebab yang jelas2 tidak jelas

Menjadi susah membedakan
Antara kalah dan ikhlas
Kalah kalau kita tidak mampu melawan
Ikhlas seolah2 terlihat seperti pasrah
Itu semua disebabkan
Cara pandang menang dan kalah

Menurut cara pandangku
Alasan kenapa kita harus bekerja
Kita bekerja sebab harus bekerja
Kita bekerja karena harga diri
Kita bekerja untuk ridho Allah
Karir adalah bonus atau ujian

June 25, 2009

Mendadak GATUTKACA

Menjadi besar tiba-tiba belum tentu baik
Sekoyong-koyong menjadi tinggi, jatuhnya akan sakit
Kita bukan Gatotkaca atau burung bangau
Kita manusia biasa yang harus berproses

Belajar pada kehidupan katak
Pantang menyerah menunggu waktu
Tak putus asa menguntai rantai hidup
Melatih sabar berganti wujud
Menggapai asa di depan sana
Waktu berudu tak mimpi menapak tanah
Saat kecebong setia berkubang air
Dikala kecil tak mimpi dipanggil katak
Untuk setia menanti waktumu tiba

Mampu berkaca pada bayangan
Merengkuh harap dalam ukuran
Tak merindu bulan dibayang
Merendam hati didalam tentram

Someday, I don't remember, when...

PathWay

Manungsa urip mono mung wenang milih dalan kan bakal diliwati...

Kang angka siji, yakuwi dalan kuning, kang werdine dalan kang kerep diliwati wong kang ngegungake akal pikire, mung ngurusi keprigelane uteg, lan akhire njur gelem dha rebut menang, cecengilan, srana perang batin...

Angka loro, dalan abang, yakuwi dalane wong kang nggedheake rasane, ngumbar lan nguja hawa nepsune...

Kaping telu, dalan ireng kang asring dienggo wira-wiri wong kang nengenake karepe, karep sing kurang mawas kahanan, adat sing uwis, yen ora klakon karepe banjur tumindak ngiwa, nubruk-nubruk...

Kang pungkasan, dalan putih, yaiku dalan kang saklumrahe diliwati para suhada, pemimpin kang wicaksana, lan wong kang ngudi kabecikan...

Inggal dipilih dalan ngendi sing mbok antepi...

June 09, 2009

Lightning


Aku ingat waktu kecil, ibuku dengan pandainya membujukku agar membaca buku cerita untuknya, sementara beliau sambil tiduran menikmati cerita yang kubacakan. Sebenarnya aku tidaklah rugi, karena dengan begitu aku menjadi turut menyukai cerita tersebut. ”Api di Bukit Menoreh” judul bukunya. Terkenang aku akan tokoh yang sangat digdaya, yaitu Ki Ageng Sela, yang dengan kesaktiannya dapat menangkap petir yang menyambar-nyambar ke bumi.

Tahukah kita?, bahwa kilatan petir dapat mengandung muatan listrik sebesar 100 juta Volt yang mampu memanaskan suhu udara hingga mencapai 40 ribu derajad Celcius. Energy listrik yang dilontarkan oleh kilatan petir tersebut hampir setara dengan beban seberat 300 ton yang dijatuhkan dari ketinggian 100 meter. Bisa dibayangkan betapa dahsyatnya kekuatan petir tersebut, apalagi Sang penciptanya, Subhanallah. Petir berasal dari hubungan listrik antar awan maupun antara awan dengan tanah. Proses hubungan listrik antar awan mempunyai tingkat probabilitas yang lebih tinggi dibanding awan-tanah, yaitu sebesar 80%.

Tidak semua lokasi bisa mendapatkan fenomena alam ini, ada tempat yang jarang sekali terjadi kilatan petir, namun sebaliknya ada tempat-tempat dimana petir senang sekali menyambar-nyambar. Bogor merupakan daerah di Indonesia yang paling digemari petir untuk menampakkan dirinya, bahkan tiap tahunnya mencapai 322 hari kejadian, atau 88%. Rata-rata daerah di Indonesia memiliki kerapatan sambaran petir sebesar 12/km2/tahun, yang artinya adalah potensi terjadinya petir pada setiap area 1 km2 adalah 12 kali setiap tahunnya. Bahkan ada catatan statistic dari Badan Meteorologi dan Geofisika Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya, yang menyatakan bahwa pernah terjadi sambaran petir sebanyak 90 ribu kali dalam sehari di wilayah Kalimantan Tengah. Catatan statistic lain menyatakan bahwa, sambaran petir di Depok mempunyai energi paling tinggi di dunia. Kekuatan arus petir negatif di Depok ini dapat mencapai 379.2 Kilo Ampere, sedangkan arus positifnya mencapai 441.1 Kilo Ampere.

Wah jadi nggak kebayang ya, betapa saktinya Ki Ageng Sela yang mampu menangkap sambaran petir dengan tangan kosong...he3x. Kalau zaman dulu, Ki Ageng Sela harus bertapa di Goa yang gelap gulita selama 40 hari 40 malam tanpa makan & minum, kemudian dilanjutkan dengan tempaan olah kanuragan selama bertahun-tahun di atas gunung, maka putra-putri Ki Ageng Selo abad ini sudah tidak perlu lagi melakukan hal-hal seperti itu. Caranya, yaitu dengan belajar di Fakultas Teknik Elektro selama 3-5 tahun, dan setelah itu menyandang gelar Tukang Insinyur.

Ki Ageng Sela zaman sekarang menangkap petir dengan menggunakan alat yang disebut “Penangkal Petir”. Mau tahu cara kerjanya?. Ada beberapa jenis penangkal petir tersebut, yakni sebagai berikut :

  1. Jenis Konvensional, atau lebih dikenal dengan sebutan Batang Filial, yang diletakkan di ketinggian 50 cm diatas atap gedung. Batang filial ini mempunyai radius tangkapan petir hanya sejauh 1.5 meter saja.
  2. Type yang kedua dikenal dengan Sangkar Faraday, radius tangkapannya lebih luas, namun estetikanya kurang bagus karena membutuhkan instalasi yang cukup rumit.
  3. Yang ketiga adalah jenis Radio Aktif, akan tetapi type ini sudah dilarang diproduksi sejak tahun 1986.
  4. Jenis yang terakhir adalah Electrostatic and Membrane System, atau lebih dikenal dengan Ionized Corona atau dalam bahasa indonesia disebut Mahkota terionisasi. Cara bekerja alat ini adalah dengan memindahkan ion negatif yang berada di tanah ke permukaan, ion-ion negatif inilah yang akan menangkap sambaran petir sebelum mengenai object yang dilindungi. Area proteksinya cukup luas, yaitu sampai dengan radius 150 meter. Dengan demikian faktor estetika juga menjadi kelebihan jenis ini, karena tidak memerlukan banyak tempat dan instalasi yang rumit.
Matur nuwun Ki, ilmu ki Ageng sudah kami warisi, bahkan sudah kami kembangkan lebih canggih lagi...

Yang Tidak Mungkin Itu Normal, Karena Hanya Seolah-olah


Kehidupan ini diciptakan Tuhan dengan keaneka ragaman yang berwarna-warni, didukung fakta bahwa manusia diciptakan dengan akal dan nafsunya. Tidak perlu kaget dengan kejanggalan yang terjadi didepan mata kita, itu karena kita masih belum mampu memahami dari perspektif manusia yang menjadi sebab sesuatu  itu terjadi. Termasuk ironi-ironi yang menurut nilai-nilai kita adalah suatu hal yang mustahil, dan faktanya terjadi.

On the way Malang-Surabaya, rutinitas yang harus saya jalani setiap senin pagi, termasuk rutinitas mendengarkan radio FM 100MHz Suara Surabaya, sejak roda depan mobil menyentuh aspal Lawang, karena di daerah tersebutlah suara penyiar SS FM mulai terdengar jelas di radio saya. Kata si penyiar, seorang kader partai politik besar, dengan jabatan tinggi dalam partai itu, menyampaikan bahwa “Kalau politik uang sudah bicara, maka rusaklah tatanan negara ini” begitulah kurang lebihnya yang dia sampaikan. “Loh...apa gak salah nih”, menyampaikan aib yang selama ini mereka lakukan, melakukan segala cara, termasuk dengan uang, untuk menggapai tujuan politiknya. Parahnya lagi, saat ini tokoh penting dari kelompoknya lagi gencar-gencarnya menghamburkan uangnya untuk mencapai ambisi pribadi, melebihi kepentingan kelompoknya, apalagi kemaslahatan umat manusia Indonesia. “Sangat Ironis” itulah yang ada dalam benak kita manusia “sehat”.


Seperti yang saya sampaikan tadi, “Aja sok gumunan, aja sok kagetan”, itulah dunia. Di Departemen Agama, terjadi tindakan menguntungkan diri pribadi pada kegiatan pengadaan Kitab Suci Al-qur’an, oleh pejabat tinggi departemen tersebut. Pemikiran normal, tentulah tidak mungkin departemen yang mengurusi tata kelola kehidupan beragama di negri ini, yang seharusnya memberikan rekomendasi atau endorsement atas kebaikan, malah berbuat sebaliknya. Tidak mungkin seorang pejabat tinggi dari departemen agama yang seharusnya secara alamiah sudah terseleksi baik, dan harus menjadi tauladan baik, berbuat sebaliknya. Dan juga tidak akan mungkin orang dari kumpulan “Golongan Baik”, yang seharusnya sudah terseleksi alam, dan mungkin sangat memahami ajaran Al-Qur’an tega melakukan manipulasi terkait dengan Kitab Al-qur’an yang nota bene adalah kitab suci dari beliefe yang dia anut. Apakah Al-qur’an sudah tidak lagi ditakuti?...memang hanya kepada Allah Swt. Saja kita harus takut, Al-qur’an hanya berisi wahyu Allah yang wajib dipahami agar kita menjadi takut kepada Allah. Logika yang menurut cara berpikir “manusia normal” tidak akan terjadi, tapi terjadi.


Alasan kenapa “Ironi” itu terjadi adalah karena kita tidak berani “jujur”, jujur dengan orang lain maupun jujur dengan diri kita sendiri.


Semua ironi itu semoga menjadi pembelajaran kita agar menjadi orang yang lebih sabar dan berpikir positif. “Manusia jahat itu bukan berarti dia tidak mau melakukan kebaikan, hanya belum mengerti bagaimana caranya”. Untuk itu tugas kita untuk senantiasa menyerukan kebaikan dan mengajak melakukan kebaikan, sehingga dapat menjadi pengingat kepada saudara kita yang sekarang masih “jahat”. Dan jangan lupa bahwa, yang merasa menjadi manusia “baik”, pasti punya banyak sisi jahat, yang harus terus menerus diperbaiki.


Bagi yang tidak mampu ber-tablig secara lisan, marilah menjaga diri untuk senantiasa berbuat baik, agar dapat menginspirasi saudara kita yang belum mengerti cara berbuat baik.



Surabaya, 30 Juli 2012.


Gear Ratio

Adalah perbandingan antara gigi crank dengan gigi sprocket.

Sepeda yang memiliki 3 crank dan 9 sprocket akan menghasilkan 27 gear ratio atau goweser lebih umum menyebut 27 speed.

Sebagai contoh apabila kita memasang kombinasi crank #3 (gigi terbesar 44) dan sprocket #9 (gigi terkecil 11), maka akan menghasilkan gear ratio 4x, yang artinya satu kali kita mengayuh satu putaran akan menghasilkan 4 kali putaran roda.

Dan apabila kita memasang kombinasi crank #1 (gigi terkecil 22) dan sprocket #1 (gigi terbesar 32), maka akan menghasilkan gear ratio 0.7x, yang artinya satu kali kita mengayuh satu putaran akan menghasilkan 0.7 kali putaran roda.



Bagaimana sahabat gowes, sudah jelas kan...
So,...goweser harus pandai-pandai mengatur kombinasi besar gear depan-belakang saat melahap track tanjakan, datar ataupun turunan, untuk mempertahankan kekuatan saat tanjakan, mendapatakan speed yang diinginkan saat jalanan flat, atapun mencapai max speed sesegera mungkin saat turunan.

Semoga bermanfaat...

Tooth Capacity

Type Rear Deraileiur (RD) ada 3 macam :
1. Short Type
2. Medium Type
3. Long Type
masing2 memiliki kemampuan yang ditunjukkan dengan angka Tooth Capacity.

Menghitung Tooth Capacity sepeda kita, dapat dilakukan dengan cara berikut :

Contoh untuk Brand Shimano :

  1. Crankset 3sp 44T-32T-22T, Sprocket 9sp 32T s.d 11T, maka tooth capacity-nya adalah (44-22) + (32-11) = 43T Crankset single speed 39, 
  2. Sprocket 9sp 32 s.d 11, maka tooth capacity-nya adalah (0) + (32-11) = 21T, Rentang gigi crank tidak dihitung karena tidak ada rentang perbedaan (single speed).

Sedangkan untuk Brand RD SRAM adalah sbb :

  1. Short cage = 30T
  2. Medium cage = 37T
  3. Long Cage = 40T

Maka untuk memasang sprocket yang besar (> 40T), dengan tujuan untuk melahap tanjakan extreme, sahabat goweser tidak boleh sembarangan, harus menyesuaikan dengan jenis RD yang ada. Kalaupun dipaksakan dengan memasang bracket tambahan untuk RD (Goat Link), biasanya tidak optimal, saat terjadi perpindahan ke gigi besar terasa tidak nyaman (kurang mulus).

Demikian sobat goweser, semoga bermanfaat.

Counting Speed

Setelah kita mengenal Gear Ratio, mari kita menghitung berapa sebenarnya speed yang kita punya seandainya kita mempunyai sepeda MTB crank 3sp (11T-22T-44T)  dan sprocket 9sp (11T-12T-14T-16T-18T-21T-24T-28T-32T)

Kebanyakan kita menyebutkan sepeda kita mempunyai 27sp. Apakah benar jawaban kita, mari kita hitung dengan menggunakan rumus Gear Ratio berikut :

 GR 
    22T 
 32T 
 44T 
 32T 
      0.7
      1.0
      1.4
 28T 
      0.8
      1.1
      1.6
 24T 
      0.9
      1.3
      1.8
 21T 
      1.0
      1.5
      2.1
 18T 
      1.2
      1.8
      2.4
 16T 
      1.4
      2.0
      2.8
 14T 
      1.6
      2.3
      3.1
 12T 
      1.8
      2.7
      3.7
 11T 
      2.0
      2.9
      4.0

Maka ternyata kita hanya mempunyai 21 gear ratio atau 21 speed, karena beberapa kombinasi crank-sprocket menghasilkan gear ratio yang sama. #1:#4 = #2:#1, #1:#6 = #3:#1, #1:#7 = #3:#2, #1:#8 = #2:#5 = #3:#3, #1:#9 = #2:#6, 


Maka kombinasi 3 crank dan 9 sprocket hanya menghasilkan 21 gear ratio atau 21 speed saja


resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut