Tuesday, April 9, 2019

EXPLORE KAKI SEMERU


Rencana yang sudah lama didiskusikan kawan2 biker08 untuk jelajah Malang bagian selatan, baru kali ini dapat diwujudkan. Sabtu 06 April 2019, seperti biasa kami kumpul di kantor Telkom Sawojajar, dari rencana 7 orang bengkak menjadi 12 orang terlibat pada jelajah offroad seputar kecamatan WAJAK (Tumpang-Poncokusumo-Wajak-Turen) kali ini. Kebetulan cuaca hari ini cerah sekali, kami berangkat menuju titik start ETAPE#1 di Rest Area Gubug Klakah Kecamatan Tumpang sekitar jam 6.30.

Track offroad dimulai dari sebrang rest area Gubug Klakah, turun ke barat daya arah jam 8. Track awal sangat menyenangkan, dengan landasan paving cukup rapi dengan lebar jalan yang cukup, ditambah decline yang lumayan panjang yang diselingi tanjakan2 kecil, di kanan kiri kami adalah kebun apel dan jeruk. Kami meluncur cukup deras di jalur ini, hampir 40 km/jam, hal ini tentunya sangat menggairahkan bagi umumnya gowesser. Disisi timur nampak Mahameru berdiri kokoh, yang terlihat sangat jelas dari tempat kami pedalling, persis disisi kiri kami terbentang jurang yang cukup panjang dan sangat dalam. Setelah menikmati little enduro, kami masuk ke jalan setapak pematang kebun yang posisinya cukup tinggi relatif terhadap tanah kebun, sehingga kalau tidak awas bisa jatuh lumayan dalam, dan cukup banyak turunan curam. Karena member gowes cukup banyak maka kami lebih sering melakukan regrouping karena ada yang tercecer di belakang. Spesifikasi sepeda dan Jenis Ban sangat membantu di track dengan tingkat kesulitan cukup tinggi, sedang faktor manusia adalah skill dan keberanian individu yang paling menentukan kelancaran gowes, kenapa ini saya bahas karena ada anggota baru yg pakai HT 29er, sehingga untuk track decline agak kesulitan, ditambah masih newbie pada track offroad. Lepas dari track pematang kebun tersebut kami disambut hutan pinus yang ditengahnya terbujur single track tanah yang cukup padat, sehingga mendorong kami melakukan enduro kecil lagi sampai di kawasan wisata Ledok Amprong. Dari sini kami menyusuri jalan setapak sepanjang lereng2 yang ditanami Abasia, dimana dikiri kami cukup curam, sehingga kami harus extra hati2. Di kira2 seperlima akhir etape, kami jumpa dengan sungai yang airnya sangat jernih dengan sawah yang hampir menguning disekitarnya. Disini bukan sepenuhnya gowes, tapi ada bagian contest memanggul sepeda, dan ETAPE awal kami ini berakhir di lokasi wisata Sedaer River Tubing.

Total panjang track kurang lebih 7.6 km, menurut catatan Amazfit. Sekalian info utilitas Amazfit (bukan mo promo lho), karena ini pengalaman penulis pertama pakai Amazfit, yang sebelumnya mengandalkan Samsung S-Health, yang paling saya suka adalah record Heart Rate yang mampu mencatat secara detail kerja jantung kita sepanjang gowes (tanpa perlu additional peripheral), ditambah alert saat bpm mencapai maximal kekuatan jantung kita, history beatrate jantung kita di resume menjadi 5 segment mulai dari light sampai extreeme, kemudian ada juga resume slope dalam 3 area : decline, flat dan incline, selebihnya fungsi smart watch standar, seperti alert aplikasi sosmed, telepon, dan pemutar musik digabungkan dengan standar fungsi gps, oh ya…satu lagi yang paling saya suka dari Amazfit adalah sensitifitas connect satelit dan kemudahan download data peta digital, sehingga mudah kita pindahkan ke google maps, sehingga bisa di share ke banyak goweser agar bisa menikmati track yang sudah kami lakukan.


ETAPE#2, diawali dengan loading dari Sedaer menuju ke desa Jajang, melewati desa Pandansari. Start di ketinggian 1.040 dpl di desa Jajang, sekali lagi menyusuri single track menukik. Pada etape ini sebenarnya lebih nyaman dibanding dengan track ETAPE#1, namun disini banyak accident terjadi, diawali dengan rekan Mayur yang melaju kencang pada track turunan berpasir, yang diawalnya dapat dilalui dengan mulus, namun menjelang berhenti setelah melakukan dropped kecil, sepeda terbalik karena pengereman, sampai2 sadel sepeda terbang menjauh dari lokasi jatuhnya rider, Alkhamdulillah hanya cedera kecil di engkel. Kemudian saat melalui single track di pinggir kali kecil, 3 orang terperosok ke sungai, bahkan ada yang sampai 2x di tempat yang berdekatan….nasib.

Pada rute ini kami banyak berpapasan dengan truck pasir, karena area gowes berada disekitar daerah penambangan pasir. Ada juga moment riding menyeberang sungai yg cukup lebar, sayang disini sungainya keruh tidak seperti sungai-sungai yang berada dialiran Das Brantas pada rute Cangar-CobanTalun, dimana airnya sangat bening karena berasal dari sumber yang tidak jauh lokasinya. Setelah menempung jarak hampir 20km, tepat saat berkumandang adzan Dhuhur sampailah kami di titik finish masjid Tiban Turen. Saya walaupun Original Arema, baru sekalinya ini visit masjid Tiban, bangunannya sangat megah penuh dengan ukiran gipsum yang tentunya memerlukan ketelatenan yang sangat tinggi dalam proses pembangunan dan pengecatan. Setelah berkeliling didalam komplek masjid, kami beristirahat sejenak sambil menunggu rekan2 yang upload sepeda ke pickup yang akan membawa kami ke lokasi start etape berikutnya di dusun Sarirejo.

Kami dibawa pickup menuju titik start ETAPE#3, kearah desa Sumber Putih – Desa Tambak Rejo untuk menuju dusun Sarirejo. Ditengah perjalanan, kami mampir ISHOMA di pasar Bringin untuk makan siang dan sekaligus sholat Dhuhur. Setelah hampir satu jam perjalanan loading, sampailah kami dititik start, gowes dimulai dengan memunggungi gunung Semeru, tidak jauh dari titik start kami berhenti sejenak untuk menyapa puncak Semeru, namun karena cuaca agak mendung, kami tidak bisa menyaksikan senyum dari puncak Semeru, yang konon sangat indah dilihat dari sisi ini.

Track pada ETAPE#3 ini sangat memanjakan kami, menuruni single track yang diselang seling kebun dan hutan pinus, dengan hampir tanpa tanjakan, sehingga kami bisa melaju cukup kencang dengan kecepatan 27 km/h, namun sekali lagi beberapa kali berhenti untuk regrouping karena 29er cukup sulit dikendalikan saat enduro. Yang pasti track penutup ini pas banget, untuk dapat memuaskan kami dengan jalur turunan yang cukup panjang kurang lebih 8km dengan tanah padat anti slip meski dengan ban standar MTB. Akhirnya kami semua finish di lokasi wisata Winong dekat BoonPring.

Alhamdulillah, kegiatan gowes kali ini berjalan dengan lancar, cuaca baik tanpa diganggu guyuran hujan, semua selamat sampai garis finish, dan saya sampai rumah sekitar waktu magrib. Sekian sobat cerita gowes kali ini, semoga share ini bisa menjadi referensi sobat gowes yang ingin melakukan hal yang sama.

Akhirnya salam 2rodaMTB…
resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut