Camping adalah “ACCESSORIES” dari banyak kegiatan OUTDOOR yang sering dilakukan, baik itu rekreasi alam bersama keluarga, jelajah alam bersepeda (Offroad MTB), touring motor ataupun kegiatan pendakian. Untuk itu perlengkapan yang wajib dimiliki adalah TENDA untuk berkemah, yang Type atau jenisnya untuk masing2 kegiatan outdoor tersebut pastilah berbeda. Kali ini saya mencoba mengulas bagaimana memilih jenis tenda yang sesuai dengan kegiatan outdoor kita. Meskipun saya sudah memiliki tenda yang lumayan bagus keluaran Great Outdoor, ternyata masih perlu tenda yang lain untuk kegiatan pendakian, karena tenda yang saya punya meskipun kokoh dan sangat nyaman untuk berkemah namun beratnya mencapai 10 Kg, jika tenda ini dibawa saat hiking, disamping penuh2-in keril juga sangat berat pastinya, dan tenda jenis ini cocoknya untuk rekreasi keluarga dimana bisa membuka kemah yang tidak jauh dari posisi parkir mobil kita.
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk memilih tenda untuk pendakian, yang pertama adalah tentu bobotnya, adalah jenis tenda ultra light yang sekarang sudah banyak tersedia dipasaran, untuk kapasitas 3 orang beratnya tidak sampai 3 kg, dan packing-nya juga tidak memakan tempat, sehingga tidak menyusahkan kita saat dibawa naik gunung. Terkait bobot dipengaruhi oleh faktor bahan, untuk frame serat karbon tentunya lebih ringan dibanding alumunium atau besi. Sedangkan semakin baik bahan flysheet (ketebalan bahan dan coating waterproof), juga akan semakin menambah bobot keseluruhan tenda. So bijak-bijaklah dalam memilih tenda untuk memenuhi kebutuhanmu.
Kebanyakan kain tenda menggunakan
bahan dari Polyester atau Nylon yang dilapisi bahan tahan air. Sebenarnya ada
satu lagi jenis bahan kain tenda yaitu dari serat karbon, namun demikian bahan
ini jarang digunakan karena mahal. Kain tenda biasanya dinyatakan dalam ukuran
20D, 40D, 60D, dst, dimana huruf D adalah singkatan dari Denier atau ukuran
berat serat benang sepanjang 9.000 meter ( 9.000 meter serat sutra beratnya 1
gram). Jadi untuk bahan yang sama semakin tinggi nilai D maka semakin kuat namun semakin berat. Bahan kain tenda juga ada
yang dinyatakan dalam 190T, 210T, dst, ini menyatakan thread count atau kerapatan
benang, angka 190T menyatakan bahwa dalam 1 squre inch terdapat 190 helai benang.
Maka pada bahan kain yang sama, semakin besar Denier (D), maka semakin kecil
thread Count-nya (T). Agar kain tenda tidak tembus air, maka perlu diberikan
lapisan anti air pada permukaannya. Bahan pelapis kain polyester adalah polyurethane
(PU) sedangkan bahan pelapis kain nylon adalah silicone elastomer (silnylon).
Perlu diketahui bahwa kebanyakan tenda berbahan kain dari nylon dengan
pelapisnya Silicon lebih mahal dari pada tenda berbahan polyester + PU,
tentunya dengan segala kelebihannya yang antara lain kain nylon lebih tahan
abrasi dibanding polyester, sementara pelapis silicone (silnylon) lebih tahan
air dibanding PU, bersifat elastis dan lebih stabil diberbagai kondisi UV dan
temperatur, satu lagi keunggulan silnylon adalah licin, sehingga jika tertimpa
salju akan lebih mudah meluncur turun, sehingga tidak sampai mengembun didalam
tenda dan tidak membebani tenda. Ketahanan terhadap rembesan air dinyatakan
dalam satuan “mm”, misalkan 3.000mm, 5.000mm, 10.000mm. Semakin tinggi nilai mm
maka akan semakin kedap air, namun demikian dengan semakin tebal coating maka
akan semakin berat dan kaku yang menyebabkan mudah robek, dan juga harus
diperhitungkan kemampuan kain untuk bernafas agar tenda tidak panas, jadi bukan
berarti tenda yang mempunyai rating mm semakin tinggi akan semakin baik.
Sebagai gambaran, payung pada umumnya mempunyai nilai kedap air 400-an mm, namun
sudah mampu melindungi diri kita agar tidak basah dari air hujan, sehingga
pabrikan men-design tendanya dengan kemampuan kedap air tertentu tentunya dengan pertimbangan yang sudah
dipikirkan sesuai peruntukannya. Pada prinsipnya, untuk tenda pendakian design
didasarkan pada 3 pertimbangan utama yaitu : Light Weight – Waterproff Scale –
Tear Strength, dan tentunya plus faktor utama
dalam commerce yakni “HARGA”. Semoga sobat semua tidak menjadi bertambah
bingung dengan penjelasan diatas, dengan harapan bahwa dalam berbagai kasus, semakin
kita memahami persoalan yang dihadapi maka semakin tepat keputusan atau solusi
yang kita buat, termasuk dalam hal membuat pilihan tenda.
Yang berikutnya adalah tentang “Features”,
karena sesuai dengan peruntukannya, pabrikan mendesign tenda sedemikian rupa
agar memuaskan customer-nya.
1. Dari kemudahan mendirikan tenda, terutama bagi
solo hiker maka hal ini menjadi penting, biasanya tenda jenis DOME hanya diperlukan
2 frame penyangga untuk mendirikan tenda, yang mudah didirikan meskipun
dilakukan oleh satu orang tanpa bantuan siapapun.
2. 50 cm bagian paling bawah inner layer terbuat
dari bahan tahan angin, sehingga saat kita tidur terlindung dari hembusan
angin.
3. Jika memungkinkan pilihlah tenda yang menyediakan ruang diluar ruang utama untuk tidur, ini bisa dipergunakan untuk menaruh peralatan pendakian kita yang basah sehingga ruang utama untuk tidur tetap terjaga kering dan bersih sehingga nyaman untuk beristirahat, selain itu dalam keadaan hujan bisa digunakan untuk memasak.