Tuesday, November 6, 2018

Tentang Sepeda

Bicara tentang sepeda, tidak afdol jika tidak diawali dengan sejarah bagaimana lahirnya alat transportasi ini. Konon, orang Perancis sudah mengenal sepeda sejak abad 18, yang kala itu disebutnya Velocipede, saya tidak bisa membayangkan bagaimana bentuknya , karena industri logam belum ada, industri karet belum ada, teori mekanika belum semaju saat ini. Dalam kurun waktu itu orang Jerman, Scotland, dan Perancis berusaha untuk menyempurnakannya, sampai ditemukan sepeda roda tiga pada sekitar tahun 1880 yang dianggap design paling aman saat itu. Bertahun-tahun setelah itu, di era revolusi industri teknologi sepeda terus berkembang dari engkol torpedo yang kayuh sepeda terus berputar seiring perputaran roda, sampai ditemukannya freewheel sehingga kayuh sepeda bisa berhenti meskipun roda terus berjalan, sehingga pengendara bisa lebih efisien dalam mengelola tenaganya. Dahulu jenis sepeda hanya didasarkan pada bentuk dan kesesuaian pengendaranya saja, misal sepeda kumbang untuk kaum laki-laki, sepeda jengki untuk kaum wanita, sepeda mini untuk anak-anak.

Dalam perkembangannya di era modern, jenis sepeda lebih dipengaruhi oleh fungsi dan kompetisi. Sepeda rekreasi, sepeda atraksi (BMX, DJ, FR), sepeda balap (RB), dan sepeda gunung (MTB). Pada kesempatan ini kita coba ulas jenis sepeda gunung atau lebih dikenal dengan Mountain Bike. Sebelumnya perlu disampaikan bahwa penulis hanya berbekal knowledge dari membaca berbagi referensi internet maupun pengalaman sejak th 2005 melakukan kegiatan gowes, so jika ada yang kurang sependapat mohon dimaklumkan karena tidak ada juga standar baku untuk mengelompokkan jenis sepeda, tergantung sudut pandang yang dipilih.

MTB, ada juga yang menyebut ATB (All Terrain Bike), adalah sepeda untuk melahap medan berat khususnya di daerah pegunungan, sesui dengan namanya. Pertama kali diperkenalkan di Amerika pada tahun 1970. Awalnya terbuat dari bahan baja, seiring dengan perkembangan teknologi logam, diperbarui dengan bahan alumunium, alloy, Titanium dan yang paling mutakhir adalah bahan komposit serat carbon. Apabila dilihat dari system suspension, maka dikenal jenis sepeda Rigid yang digunakan untuk cross country (low-end); meningkat ke jenis Hardtail (HT), yang memiliki suspensi depan saja tanpa suspensi belakang; kemudian yang paling high-end atau paling nyaman adalah jenis Full Suspension (FS), yang memiliki suspensi depan dan belakang. Sedangkan jika dilihat dari fungsinya dapat digolongkan menjadi, sbb :

1.    Cross Country (CX), sepeda jenis ini digunakan untuk bersepeda di medan yang ringan, jalan tidak terlalu kasar dan tidak ada dropdown. type CX ini bisa model Rigid, HT ataupun FS, yang tentunya akan ada beda kenyamanan dan tentunya beda harganya. Sepeda jenis ini di-design agar efisien dan optimal saat mengayuh di tanjakan, jalan aspal, jalan pedesaan dan saat berkendara jarak jauh. Sepeda jenis ini sangat disarankan bagi pemula.


2.    All Mountain (AM), sepeda jenis ini dapat dipastikan ber-model FS, karena peruntukannya untuk melahap medan berat, berbatu dan turunan tajam. Sehingga diperlukan suspensi yang baik, agar pengendara tetap merasa nyaman meskipun melibas jalan terjal dan berbatu, disamping itu suspensi yang baik akan membantu handling sepeda tetap stabil saat melakukan enduro. Sepeda jenis ini sangat popular, karena lebih flexible terhadap medan/track.


3.    Down Hill (HD), dari segi suspensi, jenis ini sama dengan AM, namun Travel Suspensinya lebih panjang dibanding jenis AM, untuk mengakomodasi dropdown yang cukup tinggi saat melakukan down hill. Mengendarai sepeda ini dibutuhkan skill yang mumpuni (kecuali sepeda DH hanya untuk gaya-gaya-an saja, he33x…), dan biasanya para Sport Man dan professional yang menggunakan jenis ini. Perancangan sepeda jenis ini adalah dititik beratkan pada aspek melaju dengan cepat dan lincah di turunan extreeme dan kuat saat bumping pada jebakan dropoff.

Agar bersepeda terasa nyaman, tentunya sepeda dan tubuh pengendara harus sesuai. Bincang tentang kecocokan sepeda tentunya tidak terlepas dari aspek Ukuran/Size. Karena ukuran tubuh goweser (panjang tangan, panjang badan, panjang kaki) mempunyai rentang yang cukup lebar, maka tentunya ukuran sepeda juga disesuaikan dengan pengendaranya, meskipun size sepeda tidak akan diproduksi untuk seluruh rentang yang ada (kecuali customized bike), namun paling tidak, bisa menjangkau seluruh rentang ukuran tubuh manusia normal. Berdasarkan panjang SEAT TUBE ukuran sepeda adalah XS, S, M, L, XL (15, 15.5, 16.5, 17,5, 19), masing2 pabrikan mempunyai ukuran yang berbeda, artinya bisa saja merk Specialized mendefinisikan M = 16.5, namun Giant mendefinisikan M = 17. Kemudian berdasarkan lingkar roda, ada ukuran frame 26”, 27.5” (650b) dan dan 29”, terkait dengan ukuran roda ini terdapat beberapa aspek yang terpengaruh,  yang pertama adalah semakin besar roda akan semakin cepat, satu putaran roda 26” akan menghasilkan jarak tempuh 208 cm, sedangkan roda 29” menempuh 232 cm, dalam satu putaran terdapat selisih 24 cm, maka dalam 100 putaran roda saja bisa berselisih jaran 2.4 Km, berikutnya adalah kenyamanan dalam melibas lubang jalan, roda 29” akan lebih tidak terasa dibanding menggunakan roda 26”, yang ketiga adalah aspek kenyamanan pengendara, bahwa pengendara yang bertubuh tinggi akan lebih nyaman dengan roda 29” karena seat post tidak perlu terlalu naik, sehingga posisi tubuh tidak harus terlalu membungkuk, namun demikian ada kekurangan sepeda ukuran 29”, yaitu lebih susah dikendalikan dibanding yang beroda kecil, terutama saat melibas jalan turun yang berkelok-kelok dan satu lagi adalah, menurut penulis (mungkin ini sepihak, he3x) sepeda 29” tidak sedap dipandang mata, karena proporsi frame dan roda kurang serasi.

Sebenarnya terdapat aspek yang paling penting dalam memilih sepeda, selain ukuran sepeda, yaitu Geometry Frame. Membahas Geometry Sepeda akan terasa lebih rumit dibanding hanya soal ukuran sepeda, karena Geometry sepeda akan selalu berubah untuk setiap ukuran sepeda terhadap ukuran tubuh pengendaranya. Namun jangan kawatir, pada tulisan berikutnya penulis akan mencoba menjelaskan secara rinci.

Semoga sedikit tulisan ini bisa memberi manfaat, dan jika ada yang kurang tepat, dikarenakan keterbatasan knowledge kami, silahkan berikan comment untuk perbaikan, kami akan sangat berterima kasih…Salam 2rodaMTB

0 comments:

Post a Comment

resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut